Kamis, 12 Agustus 2010

PERSONALITY DISORDER

GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian adalah bentuk yang sangat rigid dari suatu ciri kepribadian yang teramati dari perilakunya, yang tampak dari sikapnya yang ekstrim dan berlangsung lama. Dikatakan terganggu jika menyebabkan hendaknya dalam fungsi sosial dan pekerjaan yang menimbulkan distress bagi individu, yang pada umumnya individu tersebut tidak menyadari perilaku bermasalahnya. Gangguan kepribadian secara khas sudah dapat diamati sejak masa remaja atau dewasa muda, dan kurang lebih 9%-13% seluruh orang dewasa mengalami gangguan kepribadian.

Menurut DSM III gangguan kepribadian adalah “sifat-sifat dalm kepribadian yang meerupakan pola – pola yang berkelanjutan dalam hal perceiving (mempersepsi, menanggapi ), berelasi, atau berpikir mengenai lingkungan dan dirinya sendiri sehingga ditampilkan dalam rentang yang luas mengenai konteks- konteks pribadi dan sosial yang penting. Jika ciri – ciri kepribadian tidak fleksibel dan maladaptive serta menyebabkan secara fungsional memperlihatkan kelemahan yang signifikan atau mengalami distress subyektif, maka terjadilah personality disorder.

Dalam menetapkan diagnosis perlu diperhatikan hal-hal berikut karena dapat terjadi diagnosis yang keliru, yaitu :

· Gangguan kepribadian tidak didefinisikan secara jelas dalam seperangkat criteria

· Kategori diagniostik tidak jelas bedanya satu sama lain sehingga dapat saja seseorang menunjukan karakteristik lebih dari satu tipe gangguan sehingga diagnosis sukar ditetapkan

· Karakteristik yang digunakan seringkali muncul dalam bentuk yang ringan pada individu yang normal

· Gangguan kepribadian didefinisikan berdasarkan treat yang khas atau pola kepribadian, dan bukan berdasarkan criteria tingkah laku yang objektif

Gangguan Kepribadian sulit diklasifikasikan karena sedikit diketahui tentang penyebabnya. Pada DSM-IV, gangguan kepribadian ditempatkan sebagai Axis II dan sering berkomorbid dengan gangguan pada Axis I, atau gangguan Axis I merupakan kelanjutan dari gangguan Axis II. Macam gangguan kepribadian sering saling tumpang tindih sehingga sulit untuk membedakan satu dengan yang lain. Penelitian menyatakan bahwa adanya gangguan kepribadian mempersulit penyembuhan gangguan jiwa lainnya.

DSM-IV membagi dalam 3 kelompok dengan 10 Gangguan Kepribadian, yaitu :


1. Kelompok Gangguan Kepribadian Aneh (Odd Personality Disorders)

Kelompok ini juga bisa disebut Gangguan Spektrum Skizofrenia (Schizophrenia Spectrum Disorders), karena memiliki ciri-ciri yang mirip dengan Skizofrenia yaitu curiga berlebihan, penarikan diri secara sosial, berpikiran ganjil dan merasa diperhatikan oleh “sesuatu”, sehingga orang tersebut menjadi terisolasi oleh pikirannya sendiri. Pengobatan terhadap gangguan ini sedikit sekali yang efektif, disamping penderita yang jarang mencari pengobatan dikarenakan tidak menyadari adanya gangguan pada dirinya., yang termasuk dalam kelompok ini adalah Gangguan Kepribadian Paranoid, Gangguan Kepribadian Skizoid, dan Gangguan Kepribadian Skizotipal.


2. Kelompok Gangguan Kepribadian Dramatik (Dramatic Personality Disorders)

Ciri-ciri pada kelompok ini yaitu tampak dramatis, emosional, dan aneh, sehingga sulit untuk berhubungan sosial secara baik dan nyaman. Meskipun lebih sering terdiagnosa dari lainnya, namun penyebab gangguan pada kelompok ini tidak dipahami secara baik, karena penelitian yang kurang intens.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Gangguan Kepribadian Antisosial, Gangguan Kepribadian Ambang, Gangguan Kepribadian Narcistik, dan Gangguan Kepribadian Histrionik

.
3. Kelompok Gangguan Kepribadian Cemas (Anxious Personality Disorders)

Pada kelompok ini tidak ada hubungan dengan Gangguan Cemas dan Gangguan Depresi walaupun gejalanya hampir sama yaitu menampakkan perilaku cemas dan ketakutan. Dan penanganan pada kelompok ini tidaklah terlalu sulit.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
Gangguan Kepribadian Menghindar, Gangguan Kepribadian Dependen, dan Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif.

GAMBARAN KLINIS

· Pada umumnya memiliki pola relasi personal yang terganggu

· Mereka selalu menimbulkan masalah bagi orang lain

· Sering dihubungkan dengan kehirdupan yang negative seperti tingkah laku adiktif dan kriminal

· Bentuk pola treat yang ada selalu mewarnai setiap situasi baru dan mengarah pada munculnya tingkah laku maladaptive yang sama

· Sering berkaitan dengan reputasi mereka, yang dikesankan oleh orang lain. Keluhan lebih lazim muncul dari orang lain daripada penderita. Mereka jarnag berinisiatif mencari terapi dan jika mengikuti tereapi tidak berminat untuk mendapatkan manfaatnya

· Pola kepribadian ini sukar diubah. Mereka tidak berupaya berubah atau menyesuaikan diri terhadap tuntutan orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar